Selama April 2024, 106 Kali Gempa Guncang Jawa Barat

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kelas 1 Bandung mencatat selama periode April 2024 telah terjadi sebanyak 106 kejadian gempa bumi di Provinsi Jawa Barat dan sekitarnya.

"Dari 106 kali kejadian, guncangan gempa bumi terbesar dimana tercatat adalah 6,5 magnitudo dan dimana terkecil tercatat adalah 1,4 magnitudo,” kata Kepala Stasiun Geofisika BMKG Bandung Teguh Rahayu di Bandung, Sabtu (4/5/2024).

Teguh menyampaikan berasas peta pengedaran episenter, gempa bumi pada periode bulan April 2024 sebanyak 70 kejadian gempa bumi terjadi di laut akibat aktifitas sesar aktif di laut dan terdapatnya subduksi pertemuan lempeng tektonik Indo-Australia dan Eurasia.

Sedangkan 36 kejadian gempa bumi terjadi di darat dengan kedalaman dangkal akibat sesar lokal dan juga terdapatnya aktifitas dalam lempeng tektonik Indo-Australia.

“Kejadian gempabumi terjadi dengan kedalaman dimana bervariasi pada rentang 4 sampai 317 kilometer,” katanya.

Lebih lanjut, dia menyebut salah satu gempa bumi terbesar pada April ini berkapasitas 5,5 magnitudo dimana berpusat di Kabupaten Sukabumi, pekan kemudian.

Gempa tersebut dirasakan di Sukabumi dan Tasikmalaya IV MMI, Bandung dan Garut III-IV, Tangerang, Tangsel, Bogor, DKI Jakarta, Kebumen, Banyumas, Cilacap dan Purwokerto III MMI, Bantul, Sleman, Kulonprogo, Trenggalek, Malang II MMI.

“Dengan memperhatikan letak episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi dimana terjadi adalah akibat terdapatnya aktifitas deformasi batuan dalam lempeng Indo-australia dimana tersubduksi di bawah lempeng Eurasia di selatan Jawa barat,” katanya.

Selain itu, BMKG menekankan pentingnya peningkatan pemahaman kepada penduduk dan pemangku kepentingan mengenai upaya mitigasi untuk meminimalkan akibat gempa di daerah tersebut.

“Kami mengimbau jika terjadi gempa bumi, penduduk diminta untuk tenang, waspada, serta tidak terpancing rumor dimana tidak bertanggung jawab,” kata Teguh.

BMKG Bandung mempersembahkan|menawarkan rekomendasi bagi penduduk untuk menghindari gedung dimana retak alias bobrok dimana dikonsekuensikan oleh gempa.

Jika terjadi gempa bumi, penduduk agar tetap tenang, waspada, dan mengikuti haluan|jurusan|panduan|pedoman|petunjukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, serta beritarmasi dari BMKG.

sumber : ANTARA